Salam pemirsa yang
budiman... Seiring do’a yang selalu kita
panjatkan, semoga Tuhan selalu memberikan rahmat serta karunianya kepada kita
semua. Dengan segala kelemahan dan kerendahan hati kita mensyukuri apa yang
telah kita miliki sebagai nikmat yang diamanahkan kepada kita.
Dibalik besarnya rasa
syukur kita, tentu lah banyak cara kita lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur
tersebut, selain mengucap asma-asma atas keagunganNya, kita juga bisa
mengungkapkannya dengan banyak cara lain seperti :
· Bersedekah.
· Berbuat kebaikan.
· Saling tolong menolong.
· Berpuasa.
· Shalat.
Shalat adalah perintah yang sangat dianjurkan bagi
kita kaum muslim, sebagaimana Allah berseru dalam firmannya, yang artinya.
“ Dan
dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar
”,
Maka kita sebagai umat muslim yang beriman dan
mengimaniNya, jangan pernah melalaikan atau meninggalkannya dengan sengaja,
karena begitu banyak fadillah yang akan kita peroleh, jika melaksanakan apa
yang telah diperintahkan dan menjadi kewajiban kita.salam keadaan apapun, dalam
situasi apapun perintah shalat tersebut tetap harus kita kerjakan kecuali maut
yang kan menjemput.
Mengapa demikian terkesan begitu memaksa? Sebab banyak
sekali keutamaan atas ibadah ini, dan kemudahan bagi setiap orang yang akan
melakukannya. Diantaranya sebagai berikut :
· Islam itu penuh toleransi bagi siapapun umatnya.
· Tidak ada kecemasan bagi pelaku ibadah tersebut.
· Sebagai sarana untuk berinteraksi setiap umat Islam kepada sang
penciptanya.
· Dapat dikerjakan dalam situasi dan kondisi apapun. Semisal orang yang
sedang sakit, boleh mengerjakan dengan
kemampuan mereka atau orang yang terlalu sibuk, bahkan dalam perjalanan
sekalipun tetap dapat mengerjakannya.
· Adalah satu amalan yang pertama kali dapat menolong kita, setelah
selesai segala hubungan kita didunia.
Masih banyak lagi keistimewaan dari ibadah yang satu
ini. Tapi kali ini kita akan membahasnya dalam konteks yang berhubungan dengan
orang-orang yang meyakini agama selain islam (non muslim). Kadang terlintas
oleh kita, bagaimana sih tanggapan orang-orang non muslim itu terhadap agama
islam? Namun perlu digaris bawahi bahwasannya bukan jihad kita untuk memerangi
orang-orang non muslim dan agama mereka diluar sana. Tapi memerangi diri kita
sendiri dari segala hawa nafsu adalah jihad diatas jihad yang sebenarnya.
Kenapa bisa begitu? Iya, tentu... Karena sangat sulit,
dan sangat berat bagi umat muslim untuk mengendalikan nafsu mereka. Oleh karena
itu untuk dapat menjalankan perintah apapun yang sudah menjadi kewajiban setiap
muslim haruslah melewati dan memerangi penyakit yang sudah mendarah daging dan
turun temurun sejak zaman nenek moyang kita ini. Barulah kita dapat memenangkan
agama kita dari mereka non muslim diluar sana.
Sperti ini pemaparannya, shalat yang diwajibkan dalam
agama islam adalah sebanyak lima kali dalam sehari, yaitu lima kali dalam
waktu-waktu tertentu :
· Subuh hingga batas sebelum terbit fajar.
· Dzuhur sampai sebelum masuk waktu ashar.
· Ashar hingga terbenamnya matahari.
· Maghrib hingga masuk waktu isha.
· Isha sampai menjelang waktu shalat fajar.
Lima waktu shalat diatas wajib dikerjakan oleh setiap
muslim selama masih menjalani kehidupan di dunia. Namun ada satu waktu shalat
yang sangat istimewa, yaitu shalat shubuh. Mengapa shalat ini istimewa? Karena
waktunya yang dikerjakan pada waktu seluruh orang sedang istirahat, kita
diharuskan bangun diwaktu itu untuk mengerjakannya. Maka dari itu hanya
segelintir orang dari umat muslim saja yang dapat mengerjkannya tepat waktu.
Padahal waktu shalat ini yang dapat memenangkan agama
kita dari mereka non muslim diluar sana. Dengan catatan “ jumlah jama’ah shalat
shubuh sama dengan jumlah jama’ah shalat jum’at”. Barulah kita umat muslim
dapat menggetarkan seluruh hati non muslim di seluruh dunia. Karena konteks ini
telah diketahui oleh setiap non mjuslim, tapi sebaliknya kita umat muslim malah
banyak yang tidak tau akan hal ini.
· Masih sering mengabaikan panggilan shalat.
· Masih malas mengerjakan shalat.
· Masih menganggap ada yang lebih penting dari pada shalat.
· Tidak merasa berdosa walaupun meninggalkan shalat.
· Tidak sadar akan hukumnya.
Begitulah mereka lalai dan terlena akan urusan dunia :
· Sibuk bekerja.
· Lelah bekerja.
· Mengurus usaha.
· Sibuk jual beli.
· Sibuk kuliah.
· Sibuk sekolah.
· Sibuk nongkrong.
· Sibuk main-main.
· Sibuk berolahraga.
· Sibuk mengurus anaknya.
· Sibuk mengurus keluarganya.
· Sibuk mengurus rumahnya.
· Sibuk mengurus peliharaannya.
· Dan lain-lain kesibukan mereka.
Sehingga melalaikan mereka bahwa ada kehidupan yang
lebih kekal daripada kehidupan kita yang sekarang ini. Yaitu akhirat. Lalu
bagaimana akan membawa agama islam agar tidak dijajah, sedangkan perilaku
umatnya jauh dari hukum agamanya.
“Tanamkanlah pada diri kita tidak panggilan yang lebih
penting dari seruanNya”
Semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita semua akan
kehidupan yang lebih kekal telah menunggu kita, dan untuk mengikatkan kita
lebih erat kepada agama islam yang kita junjung. Semoga bermanfaat.
Terimakasih..
No comments:
Post a Comment