Oleh
: Fadly Wahyudi (PTPN VI)
Assalamualaikum…salam
sejahtera untuk kita semua, para petani khususnya. Kali ini kita akan membahas
mengenai permulaan atau langkah awal dalam pengelolaan lahan pertanian kita,
mungkin sebagian dari kita mengetahui sedikit tentang hal ini atau bahkan
kebanyakan dari mereka malah mengabaikannya. Pentingnya pengolahan penyiapam
lahan yang harus dilakukan dari awal karena disinilah semua yang kita harapkan
nanti akan tercipta.
Langsung
saja kita mulai pembahasan kita , untuk lebih jelasnya lebih baik kita
memperhatikan apa yang dimaksud dengan penyiapan lahan dan bagaimana
tahapan-tahapan serta prosedur dalam mengaplikasikannya.
Mempersiapkan Pola
Kebun
Dalam mempersiapkan pola kebun ada beberapa tahapan yang
perlu diperhatikan untuk mengelola penyiapan lahan yang akan kita gunakan
sebagai lokasi atau tempat pertanian. Karena bagian ini adalah kunci pokok dari
pelaksanaan kegiatan ini, dimana untuk kedepannya kita akan bergantung pada
baik dan buruknya kualitas dari hasil kegiatan tersebut.
Survey Areal
Untuk
menentukan batas dan luas areal yang akan ditanami. Hasil yang didapat
digunakan sebagai dasar penyusunan pada peta rencana kerja yaitu :
v Sistem,
v Waktu,
v Alokasi tenaga,
v Terkait efisiensi
biaya,
v Juga untuk penyusunan
sistem pengawetan tanah,
v Air,
v Rencana sistem
jaringan jalan,
v Emplasemen,
v Kantor,
v Perumahan,
v Dan fasilitas lain.
Tahapan
survey areal :
v Penentuan batas
areal, sekaligus penentuan rencana jaringan blok tanaman. Untuk menentukan
titik awal jaringan blok (jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat), dicari tanda
alam yang akurat (persimpangan jalan atau tanda lain di dalam peta dasar
tersebut)
v Pelaksanaan pemetaan
dengan jalan menghubungkan titik satu dengan titik selanjutnya. Untuk ini
dibuat jalan rintisan dengan lebar 1,5 m sepanjang jalur yang dibuat.
v Pengukuran dengan theodolit (GPS) shg diperoleh jarak
datar/horizontal yang hasil ukurnya
bisa digambar dalam kertas
v Pengukuran rintisan
blok untuk Jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat, sertiap 100 m diberi tanda
patok dengan ujung dicat putih, untuk jarak 400/500 m (sesuai luas blok apakah
16 ha atau 25 ha) dibuat patok dengan warna merah.
v Petugas ukur juga
mencatat situasi dan keadaan lapangan yang dilalui rintisan. Bila perlu diukur
ketinggian masing-masing tempat sehingga dapat diperoleh gambaran topografi.
Desain Kebun
Tujuan : untuk merencanakan tata ruang dalam kebun
dan afdeling yang terbagi atas beberapa bagian :
v Jaringan jalan,
v Areal pembibitan,
v Saluran air,
v Lokasi afdeling,
v Blok,
v Dan fasilitas lain.
Barulah
kemudian kita akan melanjutkan ketahap berikutnya, yaiu pembukaan lahan yang
akan kita gunakan. Bukan hanya sekedar membuka lalu menanaminya, namun kita
juga harus tahu hal-hal yang perlu
diperhatikan. Pembukaan lahan dan penanaman adalah kegiatan dengan
tahapan-tahapan tertentu :
v pekerjaan harus
sesuai jadwal;
v Sebelum pembukaan
lahan harus ada studi kelayakan;
v Studi kelayakan:
rencana luas kebun, dan tata ruangnya;
v Luas kebun biasa
disesuaikan dengan kapasitas pabrik. Satu pabrik kapsts 30 ton/jam dipasok oleh
lahan ±6000 ha, sedang 60 ton/jam = ±
11.000-12.000 ha;
v Satu kebun dibagi
beberapa afdeling dengan luas 600-800 ha. Tiap afdeling t.a beberapa blok
tanaman dengan luas 16-40 ha/blok;
v Blok sebagai satuan
luas administrasi, semua pekerjaan diperhitungkan perblok;
v Pada areal datar
pembagian blok mudah, untuk areal bergelombang/berombak luasan blok lebih
kecil, kadang sebagai batas blok digunakan batas alam (sungai, jalan, dan sebagainya);
v Jadwal perlu ditata
karena banyak pekerjaan harus dilaksanakan sebelumnya, mis. Pesan kecambah (3
bulan sebelumnya), pembibitan (1 tahun sebelum penanaman, pemesanan alat berat,
instalasi penyiraman, penyiapan tenaga kerja, kontraktor, dsb);
v Jadwal perlu
disesuaikan dg keadaan setempat, a.l. iklim, sarana, tenaga, dana yang ada;
v Luas afdeling ± 750
ha, luas 1 blok 25 ha (250x1000 m) utk topografi datar. Utk topografi
bergelombang-berbukit 16 ha (200x 800 m). Luas ini terkait dg penetapan
kesatuan contoh daun (KCD);
Dari
uraian diatasl, memang sangat banyak sekali aspek yang perlu kita pelajari,
namun demi memaksimalkan hasil dari pekerjaan yang sesuai dengan harapan kita,
tentulah hal tersebut tiak akan menjadi penghalang atau mungkin akan
menyurutkan niat dan semangat kita dalam bertani dan bercocok tanam.
Karena
perhitungan dan perbandin yang akurat akan menentukan setiap hasil dari proses
yang kita kerjakan. Semoga artikel ini dapat menginspirasi setiap pembaca yang
bersedia meluangkan waktunya untuk berkunjung ke blog pribadi saya.
Terimakasih… Salam petani nusantara
No comments:
Post a Comment